Hal ini tidak bertentangan dengan agama islam, sejatinya islam memang memerintahkan kita untuk berdo'a (meminta kepada Allah). Kita gantungkan keinginan dan harapan hanya kepada-Nya.

Maka dalam berdo'a setidaknya harus ada 4 hal ini:

Kita gantungkan keinginan dan harapan hanya kepada Allah bukan kepada yang lain atau bahasa sederhananya harus Lillahi ta'ala.

Harus ada kesadaran dalam diri kita bahwa Allah pasti mengabulkan permintaan kita, jangan sampai kita meminta sesuatu tapi terbesit dalam benak kita ungkapan-ungkapan keragu-raguan.

Meminta kepada Allah dengan cara yang baik, mencari tahu hal-hal yang membuat Allah ridho kepada kita. 

Tidak jarang kita bermunajat kepada-Nya dengan narasi-narasi yang seakan-akan memaksa-Nya untuk mengabulkan keinginan kita, meskipun benar Allah memerintahkan hamba-Nya untuk bermunajat kepada-Nya.

Setelah meminta, hal yang tidak kalah penting yaitu harus adanya pembuktian dari diri kita bahwa memang kita layak untuk menerima dan mendapatkan apa yang kita inginkan.

Kita harus mencari ridho Alloh dengan cara menjalankan segala perintahnya dan mejauhi segala larangannya. Jika Alloh sudah ridho, apapun yang kita inginkan pasti akan terkabul.

Contoh:

Jika menginginkan jodoh yang soleh/solehah maka solehkan dulu diri sendiri, nanti Alloh akan pasangkan dengan jodoh yang solehah.

Jika menginginkan rezeki dalam hal finansial maka perbanyaklah sedekah, sayangi anak yatim, perbanyak solat duha, dll.

Kenapa? Biar Alloh punya alasan memberi rezeki kepada kita.

Apapun yang kita inginkan mintalah kepada Alloh, karena Allah adalah dzat yang suka dimintai. 

Perlu kita ingat bahwa do'a itu meminta bukan mendikte (melatih kesabaran). Sadarilah bahwa Allah selalu memberi apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan.

Sekali lagi, barengi do'a kita dengan pembuktian bahwa kita pantas untuk mendapatkan apa yang dipanjatkan dalam do'a tersebut dengan cara meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak amal soleh.

Wallahu a'lam