Working Hours : Senin - Jumat | 07:00 - 16:00 WIB Hotline : 081320267493
Blog
  • Admin MA Asih Putera
  • 2024-03-25 09:00:00
  • Artikel

Tak Terlihat Namun Kaya Manfaat

Setiap saat manusia senantiasa membutuhkan oksigen untuk bernapas. Oksigen, berdasarkan massanya merupakan unsur ketiga paling melimpah di alam semesta. Oksigen juga menjadi unsur paling melimpah di kerak bumi.

Oksigen ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala pada tahun 1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal karena publikasinya pertama kali dicetak. Beberapa tahun kemudian, istilah oksigen pertama kali diciptakan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1777.

Ada cerita yang sangat menarik sebelum ditemukannya oksigen. Pada tahun 1771, Priestley melihat seekor tikus yang diletakkan di dalam toples tertutup. Semakin lama, ternyata tikus tersebut tidak sadarkan diri. Karena penasaran, Priestley mencoba menyelipkan segenggam mint (Mentha spicata) ke dalam toples tersebut. Tak disangka, ternyata tanaman itu secara ajaib bisa "menghidupkan" kembali tikus tersebut. 

Priestly baru menyadari bahwa tanaman itu menghasilkan sesuatu yang membuat udara menjadi segar. Temuan ini segera dia sampaikan kepada kawannya, Benjamin Franklin. Dalam sebuah surat, Priestly menyampaikan bahwa dia berharap penemuannya bisa membuat orang-orang berhenti untuk menebang begitu banyak pohon.

Tiga tahun kemudian, pada tanggal 1 Agustus 1774, Priestley mencoba untuk mengisolasi gas temuannya. Priestly memang terkenal selalu penasaran. Kali ini, bukan tikus yang dia jadikan sebagai objek percobaan, tetapi Priestley mengumpulkan sejumlah besar gas yang dihasilkan tersebut dan mencoba untuk menghirupnya sendiri. 

Setelah beberapa lama, Priestley merasakan sebuah sensasi yang luar biasa dan dia ungkapkan dalam Experiments and Observations on Different Kinds of Air (1775).

“Yang dirasakan paru-paru saya tidak masuk akal, berbeda dengan udara biasa. Tetapi saya merasa dada saya terasa ringan dan mudah beberapa saat kemudian,” sebut Priestley.

Sejalan dengan penemuan para Ilmuwan, jauh beberapa abad sebelumnya. Al-Qur'an juga sudah membahas bagaimana oksigen bisa terbentuk.

Ilmu pengetahuan modern mengatakan bahwa oksigen dihasilkan oleh proses fotosintesis dari tumbuhan. Tanpa adanya tumbuhan yang melakukan proses fotosintesis, maka oksigen lambat laun pasti akan bisa lenyap dari bumi. Itu pulalah alasannya mengapa hutan-hutan di bumi ini dikatakan sebagai paru-paru dunia.

 Dalam Alquran disebutkan,
“Tidakkah kamu perhatikan api yang kamu nyalakan. Kamukah yang menjadikan pohon itu atau Kami yang menjadikannya?” (QS al-Waaqi'ah [56]: 71-72).

Alquran menyatakan sebuah rumus yang sudah sangat dikenal dalam ilmu pengetahuan modern, 
yaitu:

6CO2 + 6H2O + sinar matahari + klorofil ? C6H12O6 + 6O2

Al-Qur'an menjelaskan, terbentuknya oksigen berasal dari sinar matahari,  karbon dioksida, dan klorofil yang berasal dari pohon ketika melakukan fotosintesis. Salah satu unsur terbentuknya oksigen diperlukan kehadiran pohon yang hidup.

Allah SWT ingin menyampaikan bahwa oksigen sebagai unsur yang menjadikan terbentuknya api tersebut berasal dari pohon. Tanpa adanya fotosintesis dari pohon-pohon, tak akan ada zat yang bernama oksigen.

Lebih rinci lagi Allah SWT juga menjelaskan proses terbentuknya oksigen secara lebih mendalam dalam surah Yasin [36]: 80. 

 “Yaitu, Rabb yang menjadikan untukmu api dari pohon yang hijau. Maka, tiba-tiba kamu nyalakan daripadanya.”

Menurut massanya, oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah di biosfer, udara, laut, dan tanah bumi. Namun, oksigen hanya melimpah di Bumi saja dan sangat jarang ditemui di planet lain.

Matahari hanya mengandung 0,9 persen oksigen, di Mars hanya memiliki 0,1 persen oksigen dan Venus bahkan memiliki kadar konsentrat yang lebih rendah. Inilah alasannya mengapa sangat diharuskan membawa oksigen dalam perjalanan ke luar angkasa.

Hal ini diterangkan dalam Alquran, “Siapa yang dikehendaki Allah menunjukinya, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk memeluk Islam. Siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Dia menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit.” (QS al-An’am [6]: 125).

Al-Qur'an memberikan kiasan bagi orang-orang yang sesat dari jalan Allah seakan dada mereka sesak lagi sempit.
Wa’allahu A’lam.

Penulis: Tiara Aprilia Setia Wahyuni, S.Pd
Editor: Murwulan Iromasti, S.E

DISCLAIMER: Artikel yang ditulis sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. MA Multiteknik Asih Putera tidak dapat disalahkan dan digugat apabila dikemudian hari artikel tersebut diperkarakan.

Tags
artikel
Link Informasi
Client Logo
Client Logo
Client Logo
Client Logo
Client Logo
Client Logo