
- Admin MA Asih Putera
- 2025-03-17 09:00:00
- Artikel
Tips Menjaga Diri dari Buruk Sangka
“Sabar ya, semua pasti ada hikmahnya”.
Seringkali Anda mendengar kalimat ini? Kalimat ini pada prakteknya seringkali terucap dari orang-orang yang berusaha menenangkan temannya yang sedang terkena ujian. Tidak ada yang salah dengan ucapan tersebut, namun mengapa seringkali disalah pahami?
Berburuk sangka di dalam Islam sangat dilarang karena bisa merusak hubungan antar individu dan akan menimbulkan fitnah. Perbuatan ini termasuk perbuatan tercela karena dapat menghancurkan persaudaraan dalam Islam (ukhuwah Islamiyah). Buruk sangka dalam KBBI bermakna salah menyangka orang; salah terima.
Buruk sangka bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:
1) Kurangnya Pengetahuan
Kurangnya pengetahuan cenderung membuat asumsi yang salah terhadap suatu hal atau seseorang.
2) Dengki.
Sikap ini bisa mendorong seseorang untuk berburuk sangka.
3) Pengaruh Lingkungan
Orang yang tumbuh di lingkungan yang penuh gosip, fitnah dan pembicaraan buruk cenderung akan mengikuti kebiasaan tersebut.
4) Kurangnya Kontrol Diri.
Orang yang tidak mampu mengendalikan diri, terutama dalam hal emosi dan pemikiran, akan lebih mudah terjerumus dalam buruk sangka.
Buruk sangka tidak terbatas pada manusia saja, terkadang kita lupa bahwa kita juga pernah berburuk sangka terhadap Allah SWT. Contohnya, ketika kita berpikir bahwa ketetapan Allah SWT. terasa tidak adil, ketika kita berpikir bahwa Allah SWT. mengecewakan kita dan Allah SWT. tidak memberikan apa yang diminta.
Buruk sangka termasuk dosa yang besar, terlebih-lebih kepada Allah SWT. Ibnu Qayyim berkata bahwa janganlah kita berprasangka buruk terhadap Allah SWT, karena Dia lebih dari kebaikan.
“Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan Perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam…” (QS. Al-Fath: 6).
Ada beberapa tips agar bisa terhindar dari buruk sangka:
1. Pahami Konsep Kehidupan Dunia
Dalam konsep kehidupan dunia, semakin manusia terlena maka semakin banyak pula kepuasan serta kesenangan yang diperoleh. Akan tetapi, mereka tidak mendapatkan sesuatu apapun dari yang mereka lakukan tersebut.
Allah SWT. berfirman di dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 32
“Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?”
2. Rajin Berlatih
Jika kita ingin terbiasa berprasangka baik, maka diperlukan latihan. Kebiasaan prasangka baik ini mustahil bisa kita punya jika pada kesehariannya kita tidak pernah melatihnya dengan sungguh-sungguh.
Seperti apa yang Allah SWT. firmankan di dalam surat Al-Mu’minun ayat 111:
“Sesungguhnya pada hari ini Aku memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka. Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang.”
3. Senantiasa Menjaga Diri
Manusia senantiasa diberikan dua pilihan dalam hidupnya, melakukan kebaikan atau melakukan dosa. Maka cara yang paling baik menjaga diri yaitu senantiasa terus berusaha untuk melakukan kebaikan.
Dengan melakukan kebaikan secara teratur, seorang muslim diharapkan senantiasa terjaga dari pola pikir yang negatif dan buruk sangka, sehingga bisa semakin semangat dan produktif untuk berkarya.
Firman Allah SWT.
Apabila engkau telah selesai (dengan suatu kebajikan), teruslah bekerja keras (untuk kebajikan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap. (QS. Al-Insyirah: 7-8)
Dari segi kesehatan, kebiasaan berprasangka baik juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita, terutama kesehatan mental.
Dalam jurnalnya “Konsep Husnudzan sebagai Upaya Sehat Mental pada Mahasiswa”, Azzahra (2022) menyatakan bahwa bila kita memiliki pola pikir yang positif seperti memiliki prasangka baik (husnudzan), maka pola pikir tersebut akan berpengaruh terhadap bagaimana kita berperilaku. Pikiran yang positif akan menciptakan perilaku yang positif, dengan perilaku yang positif kita bisa dengan mudah untuk mencapai tujuan-tujuan kita, produktif dalam bekerja, mampu mengaktualisasikan diri, dan macam-macam sehat mental lainnya.
Semoga kita senantiasa diberikan kemudahan dan kekuatan sehingga kita terhindar dari buruk sangka dan istiqomah membangun kebiasaan untuk berprasangka baik.
Penulis: Insani Zakiyah Hasan, S.Pd
DISCLAIMER: Artikel yang ditulis sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. MA Multiteknik Asih Putera tidak dapat disalahkan dan digugat apabila dikemudian hari artikel tersebut diperkarakan.